Langsung ke konten utama

Salut untuk Pak DIs


Gue pertama kali mengenal Pak DIs waktu gue masih kuliah S1 elektro di UMS. Waktu itu tahun 2009, gue lagi kerja praktek di PLN APJ Surakarta. Pertama kali gue tau beliau sebagai Dirut PLN, bukan sebagai wartawan apalagi sebagai menteri.

Gue beberapa kali baca tulisan-tulisan beliau yang banyak beredar di internet. Ide-idenya soal kelistrikan dan krisis energy sangat brilliant. Semangatnya untuk membuat listrik Indonesia makin maju sampai sekarang masih membara di hati gue. Semangat listrik untuk kehidupan yang lebih baik dan semangat renewable energy!!!

Untuk urusan kebijakan energy, gue rasa beliau udah berfikir bukan hanya selangkah didepan, tapi udah 5 langkah lebih kedepan. Membayangkan gimana perkembangan energy listrik yang kian penting peranannya dalam pembangunan nasional. Disana-sini ada pembangkit listrik yang mengandalkan renewable energy. Tengok kanan ada Solar home system, tengok kiri ada pikohirdo. PLTN Indonesia akan secanggih di Iran. Membayangkan bagaimana masyarakat Indonesia nantinya nggak bergantung lagi sama BBM. Membayangkan mobil listrik bersliweran. Membayangkan pengembangan prototype mobil tanpa roda bisa melenggang. Waw, Indonesia akan jadi negara kayak difilm2 science. Sebagai salah satu masyarakat yang sadar energy gue acungin 4 jempol buat pak Dis. Like this!

Kesan pertama yang gue dapet waktu baca tulisan-tulisan adalah ‘busyet, orang ini pasti orang pinter!’. Makanya gue sempet kaget waktu tau ternyata Pak DIs cuma lulusan Madrasah Aliyah. Yap, beberapa sumber di internet emang banyak yang bilang kalo Pak DIs cuma lulusan MA. Tapi beberapa bilang kalo dia kuliah Hukum di IAIN Sunan Ampel.

Kalo dilihat dari basic pendidikan formalnya, mungkin nggak nyambung banget antara lulusan MA atau setidaknya hukum IAIN dengan sosok yang berbicara soal kelistrikan dengan begitu detail, analisa yang akurat dan sistematis, dan disajikan dengan bahasa yang positif dan membakar semangat. Tapi itulah Pak DIs dengan segala kelebihannya.

Sekarang beliau sudah jadi Menteri yang menjadi pembicaraan heboh setiap orang. Julukan menteri koboy pas banget buat beliau yang biasa ngantor pake kemeja dan sepatu kets (gue ngiri, gue berharap gue juga bisa kayak gitu, berangkat ke kantor pake sepatu kets. hehe). Penampilan bisa nomor 2, yang penting gimana hasilnya.. hehehe. Sebagai menteri, kebijakan-kebijakan yang diambilnya cukup nyentrik, beda dengan menteri lainnya. Gue suka sama model pemimpin seperti dia yang sangat positif. Orang yang berorientasi seimbang pada proses dan hasil. Orang yang menjunjung tinggi efektifitas dan efisiensi dalam bekerja.

Di awal tugasnya beliau udah langsung bikin kebijakan untuk menurunkan 50% kegiatan surat menyurat dan rapat yang tidak penting. Gue sebagai admin kadang juga jenuh kalo ngeliat tumpukan berkas yang nggak lagi bisa disimpen karena lemarinya udah full. Mau dikemanakan tumpukan itu?. Bayangin berapa hektar hutan pinus yang harus ditebang tiap hari untuk memenuhi kebutuhan kita akan kertas, dan akhirnya kertas-kertas itu mengonggok begitu saja. Belum lagi mikir berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kayu pinus lagi?? Gue berharap tumpukan berkas itu bisa di compres jadi beberapa lembar aja.

Belom lagi soal beliau yang turun dari mobil kemudian membuka pintu tol dan membiarkan mobil masuk tol begitu saja untuk mengurangi kemacetan di pintu tol. Kemudian ada cerita beliau yang ikut bantuin jualan e-tol card buat mendongkrak pencapaian target penjualan e-tol card. Baru kali ini selama 24 tahun gue idup, gue denger ada menteri yang beginian, care banget sama pelayanan publik dan nggak segan ambil tindakan pasti walaupun tindakan itu tidak lazim untuk orang sepertinya. WEW...

Pak DIs emang manusia super. Manusia yang hidup dengan 1/3 limpa dan hati orang lain, dengan segala keterbatasannya, tapi punya semangat untuk maju yang besar. Gue berharap makin banyak lagi orang-orang yang kena virus positif pak DIs.

Salut untuk Pad DIs...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Kendal 1

Indonesia penuh dengan keanekaragaman, termasuk keanekaragaman bahasa... Lama aku nggak tinggal di Kendal, Kelamaan di Solo bikin aku canggung sama bahasa sehari-hari di Kendal sini.. Kadang bikin aku ketawa aja kalo dengernya... Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang menurutku aneh... (huwahahahah,,, sok banget sie esti,, mentang2 lama gak di Kendal) 1. porah = luweh = yowes, terserah, ben, jar ne... 2. ngga'a = iya 3. emb-mak = emoh, gak mau.

Penyakit mata pada kura-kura

PIYUT (virut), nama kura-kura aku dan adikku. Tak kasih nama itu karena kalo makan dia lahap banget, kayak virus komputer yang namanya "virut", yang dengan lahap nyerang banyak file simpenan kita. Kita (aku dan adikku) udah merawat dia dari umur 2-3 bulanan sampai sekarang udah hampir 2,5 tahun. Udah 2 kali piyut kena penyakit mata ini, yang pertama sembuh dengan sendirinya, tanpa dikasih obat atau

Kambing Jantan (Monolog & Adelaide Sky)

Film Kambing Jantan garapan Rudi Soedjarwo dan kawan-kawan ini seperti menghipnotisku dari awal sampai akhir cerita. Kisahnya yang ringan bernuansa drama komedi bikin aku untuk sesaat ketawa lalu menangis haru. Ceritanya diambil dari tulisan blognya Raditya dika yang berdasar kisah nyata percintaan dan kehidupan dia. Salah satu bagian yang aku suka itu pas si Raditnya Dika, si pelajar bodoh itu, mutusin untuk pergi ke Melbourne daripada memenuhi permintaan pacarnya si Kebo buat pulang ke Indonesia pas di hari ulang tahun si Kebo.