Kamis, 26 Desember 2013

Gue : mendua aku tak mampu..

Tuhan mengirimkan sosok yang begitu baik untuk gue, lalu mengapa gue masih mengharap dia yang tidak memahami gue?? Tidak ada lagi alasan untuk ragu dan mendua...

Gue minta sama Gusti Allah untuk mempertemukan jodoh buat gue. Gue nggak minta jodoh yang baik, yah minimal patokan jodoh gue yang kayak Umpret. Malah pada awalnya gue minta biar Umpret jadi jodoh gue. Hehe....

Tapi kalian tau sendiri kan, Umpret masih belum bisa diajak serius. Dia aja kalo ditanya masih bingung soal arah hidupnya. Soal kerjaan masih nggak jelas, ngeluh mulu, nggak pernah betah di satu kerjaan. Apalagi kalo ditanyain soal nikah. Hahaha.

Udah lama gue nungguin dia. Hampir 7 tahun kita jadi temen. Gue inget sepanjang kita jadi temen, sejauh apapun dia pergi pasti tetep laporan ke gue. Berapapun cewek yang deket ma dia, pasti putus dan balik lagi curhat ma gue. Kerjaan apapun yang dia rencanakan, saat semua gak berjalan mulus, dia cerita ke gue. Apapun itu gue selalu dikasih tau. Pun dengan gue....

Gue berusaha buat jadi orang yang memahami dia, menjadi pendengar yang baik, mensupport cita-citanya, menjadi rumah bagi jiwanya yang lelah, menyemangati saat sedang down, memberi masukan saat dia butuh pertimbangan, ada setiap dia butuhkan, menerima apa adanya, menjadi sosok yang bisa dia banggakan...

Tapi itu semua belum menunjukan reaksi yang sesuai dengan harapan gue. Lama gue nunggu biar Umpret bisa memahami komitmen yang gue tawarkan. Sampai suatu titik, gue capek. Hehehe.. Memang benar kata temenku, perkawinan itu harus serius, kalo nggak serius itu namanya perkawanan. Dan sampai saat ini aku nggak liat keseriusan dia.

Di masa-masa lelah menunggu, gue rubah doa gue menjadi "Tuhan,, mohon pertemukan gue dengan jodoh gue, siapapun itu..."
Kemudian perlahan Tuhan jawab doa gue. Datanglah sosok yang amat baik, menerimaku apa adanya. Sebut saja MR.D..

Mr. D super duper baik. Walaupun kita seumuran, tapi dia lebih dewasa, bahkan sama Umpret pun masih menang Mr. D kalo soal keberanian membuat komitmen. Tanpa rasa sayang atau cinta kita resmi jadian. Waktu itu cuma berbekal komitmen yang masih gue jaga sampe sekarang. Lama-lama tumbuh sendiri rasa simpati dan perhatian.. Alhamdulillah lancar... :)

Masalah terjadi saat gue ngasih tau Umpret kalo gue deket ma Mr. D. Dia kayak gak rela gitu. Kalau sudah tiada emang baru terasa. Hmmmm,,, gue sempet ragu. Terus terang impian sama Umpret masih ada. Tapi kalo inget Mr. D, jadi nggak tega...

Tapi gue nggak mau terjebak dalam konflik hati. Gue harus move on. Ada yang lebih jelas didepan mata, kenapa mesti milih yang nggak jelas. Tidak ada alasan buat mentakiti MR. D. Meskipun Umpret masih punya tempat dihati, tapi bukan dia yang punya hati ini..

Inilah pilihan, karena hidup adalah memilih..

Percakapan kita 4#

From: As
To : Xl
19 Des 13 - 22:26 wib
Ell, suk Januari aku meh ngenalke koncoku ning mamah, cowok, sing ngesir aku...
Tanggal 10 deknen bali...
Menurutmu piye??

From : Xl
To : As
19 Des 13 - 22:27 wib
Yo gakpapa to? Selama gak ada yang keberatan..

From : As
To : Xl
19 Des 13 - 22:29 wib
Kamu gak keberatan???

From : Xl
To : As
19 Des 13 - 22:31 wib
Hahaha... kamu sudah memulai permainan otak..

From : As
To : Xl
19 Des 13 - 22:34 wib
Tenan ell,,, aku dudu dukun sing ngerti opo sing mbok karepke nek km gak ngomong. Makane aku langsung takon ngono... daripada ngko aku gelo...

From : Xl
To : As
19 Des 13 - 22:36 wib
Just do it As...

From : As
To : Xl
19 Des 13 - 22:39 wib
Kamu nggak keberatan?? Sitik2o nggak keberatan??

From : Xl
To : As
19 Des 13 - 22:40 wib
Nek jujur yo ono pie ne, tapi mbuh ah As,,, aku lagi mbuh... tapi mending just do it, dr pada mengko tambah mbuh pie...

*seketika As mulai ragu untuk menentukan pilihan. Tetap bertahan menunggu Xl, atau memulai dengan yang baru...