Langsung ke konten utama

potensi bahaya listrik 2#

b. Efek thermal/panas
Arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dengan resistansi besar dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan efek thermal pada penghantar tersebut. Oleh karena itu, untuk peralatan-peralatan dengan daya besar dan digunakan terus menerus seperti trafo distribusi, trafo pembangkit dll, dilengkapi dengan sistem pendingin berupa kipas dan minyak trafo. Bisa dibayangkan bagaimana tingkat kerusakan yang akan terjadi apabila terjadi kebakaran atau bahkan eksplosive pada peralatan-peralatan vital tersebut.
c. Efek medan listrik dan medan magnet
Kehadiran medan listrik dan medan magnet di sekitar kehidupan manusia tidak dapat dirasakan oleh indera manusia, kecuali jika intensitasnya cukup besar dan terasa hanya bagi
orang yang hipersensitif saja. Bukan hanya berpengaruh terhadap kesehatan manusia saja. Pengaruh medan elektromagnetik juga dirasakan terhadap suara radio di daerah medan elektromagnetik tersebut (radio interference). Radio interference tersebut sangat mengganggu dunia telekomunikasi dan transportasi (sistim radar).
Pada sistem instalasi yang bertegangan dan berarus selalu timbul medan listrik. Tetapi medan listrik ini sudah melemah karena jaraknya cukup jauh dari sumber. Di bawah SUTR dan SUTM kuat medan magnet bervariasi antara 0,1 – 3,5 mikrotesla. Di dalam bangunan rumah, kantor, bengkel atau pabrik, medan magnet karena saluran udara ini jauh lebih lemah lagi. Oleh karena itu, diusahakan dalam pemilihan jalur SUTET tidak melintas daerah pemukiman, hutan lindung maupun cagar alam. Di beberapa daerah pemukiman yang padat mungkin tidak bisa dihindari jalur SUTET untuk melintas, tetapi baik medan listrik maupun medan magnet tidak boleh diatas ambang batas yang diperbolehkan.
Walaupun belum ada kata sepakat untuk menentukan batas aman bagi radiasi tegangan tinggi, namun Amerika Serikat sebagai negara industri yang banyak menggunakan jaringan tegangan tinggi, telah menetapkan batas aman sebesar 0,2 mikro Weber/m2. Sedangkan Rusia menetapkan batas aman radiasi tegangan tinggi dengan faktor 1000 lebih rendah dari yang telah ditetapkan Amerika Serikat. Adanya perbedaan penetapan batas aman ini disebabkan karena penelitian mengenai dampak radiasi tegangan tinggi terhadap manusia masih belum selesai dan masih terus dilakukan. Di Indonesia sendiri belum ada kesepakatan resmi mengenai batas ambang radiasi tegangan tinggi yang diperbolehkan.
UNEP, WHO dan IRPA pada tahun 1987 mengeluarkan suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap efek-efek biologis yang ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan medan magnet pada frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut : antara 1 dan 10 mA/m2 tidak menimbulkan efek biologis yang berarti, antara 10 dan 100 mA/m2 menimbulkan efek biologis yang terbukti termasuk efek pada sistem penglihatan dan syaraf, antara 100 dan 1000 mA/m2 menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap kesehatan dan, di atas 1000 mA/m2 dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung (bahaya akut terhadap kesehatan).
Sementara menunggu ditetapkannya Enviromental Health Criteria dari WHO mengenai medan elektromagnetik, Pemerintah akan mengadopsi rekomendasi international radiation protection association (IRPA) dan WHO 1990 untuk batas pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet 50 - 60 Hz sebagai berikut :
No.
Klasifikasi
Medan Listrik
(kV/m)
Medan Magnet
(mili Tesla)
1.
Lingkungan kerja :
- sepanjang hari kerja
- waktu singkat
- anggota tubuh (tangan dan kaki)

10
30 (s/d 2 jam per hari)
-

0,5
5,0 (s/d 2 jam per hari)
25
2.
Lingkungan umum :
- sampai 24 jam per hari
- beberapa jam per hari **)

5
10

0,1 (ruang terbuka)
1
Sumber : Rekomendasi IRPA, INIRC dan WHO tahun 1990
Medan elektromagnetik dalam intensitas yang tinggi secara garis besar dapat menimbulkan beberapa hal, antara lain :
· Menimbulkan suara/bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan penghantar (konduktor) yang kadang disertai cahaya keunguan yang biasa disebut korona. Korona terjadi bila dua penghantar yang sejajar dengan penampang yang relatif kecil (dibandingkan dengan jarak antara dua penghantar tersebut) diberi tegangan bolak-baik. Bila tegangan terus dinaikan, maka karakteristiknya makin terlihat hingga terjadi kegagalan isolasi. Korona menyebabkan panas dan dalam kondisi lembab korona dapat menyebabkan korosi pada penghantar.
  • Bulu/rambut berdiri pada bagian badan yang terpajan akibat gaya tarik medan listrik yang kecil,
  • Lampu neon dan tes-pen dapat menyala tetapi redup, akibat mudahnya gas neon di dalam tabung lampu dan tes-pen terionisasi pada daerah dengan intensitas medan elektromagnetik yang tinggi,
  • Kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantar listrik (seperti atap seng, pagar besi, kawat jemuran dan badan mobil).
  • Gangguan Radio (Radio Interference) adalah faktor yang membatasi pilihan penghantar untuk suatu tegangan tertentu. Gangguan radio merupakan fungsi dari tegangan yang mempunyai karakteristik yang naik secara lambat terhadap kenaikan tegangan sampai tegangan mendekati tegangan minimum dimana korona mulai nampak. Jaringan komunnikasi yang mungkin terpengaruh adalah jaringan komunikasi SOS di kapal, komunikasi polisi, dll.
· Gangguan terhadap kesehatan manusia masih memerlukan studi yang lebih detail lagi. Memang ada pangaruh antara medan magnet dengan reaksi fisika yang terjadi pada sel manusia. Perkembangan ilmu fisika dalam “The Law of Universe” membuat terobosan baru dalam tingkat terkecil dari tubuh kita. Kalau dulu di sebut sel tetapi ternyata terdapat yang lebih kecil lagi yaitu inti sel. Terdapat perbedaan dalam ilmu kedokteran bahwa dulu reaksi enzimatik atau hormon menentukan proses biologi tetapi dalam perkembangan terakhir ilmu fisika memegang peranan karena tiap inti atom mempunyai frekuensi tertentu yang ternyata membuktikan bahwa reaksi fisika mendahului reaksi kimia dalam tubuh. Jadi, radio frekuensi sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme tubuh. Mutasi genetik adalah mutasi spontan atau bisa kesalahan dalam pencetak kode protein yang terjadi di inti sel. Hal ini mengakibatkan terjadinya kanker. Sehingga dapat dikatakan bila suatu benda memiliki radio frekuensi dan panjang gelombang yang tepat maka akan dapat merangsang timbulnya mutasi sel.
d. Petir
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Karakteristik tegangan lebih yang timbul akibat pelepasan muatan oleh petir memiliki bentuk aperiodik yang diredamkan. Gelombang sambarannya berupa gelombang berekor pendek dengan muka curam dan dengan amplitudo yang sangat tinggi pada awalnya. Gelombang mengalami perubahan menjadi tidak curam, ekor gelombang makin panjang dan amplitudo semakin rendah selama gelombang ini berjalan. Hal ini karena pengaruh hantaran dalam tanah dan efek kulit dari penghantar. Karena karakteristik dari gelombang petir sangat extreme, banyak peralatan listrik yang tidak sanggup menahan gelombang tersebut hingga timbul kegagalan isolasi, kerusakan parah pada peralatan, hingga kebakaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Kendal 1

Indonesia penuh dengan keanekaragaman, termasuk keanekaragaman bahasa... Lama aku nggak tinggal di Kendal, Kelamaan di Solo bikin aku canggung sama bahasa sehari-hari di Kendal sini.. Kadang bikin aku ketawa aja kalo dengernya... Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang menurutku aneh... (huwahahahah,,, sok banget sie esti,, mentang2 lama gak di Kendal) 1. porah = luweh = yowes, terserah, ben, jar ne... 2. ngga'a = iya 3. emb-mak = emoh, gak mau.

Penyakit mata pada kura-kura

PIYUT (virut), nama kura-kura aku dan adikku. Tak kasih nama itu karena kalo makan dia lahap banget, kayak virus komputer yang namanya "virut", yang dengan lahap nyerang banyak file simpenan kita. Kita (aku dan adikku) udah merawat dia dari umur 2-3 bulanan sampai sekarang udah hampir 2,5 tahun. Udah 2 kali piyut kena penyakit mata ini, yang pertama sembuh dengan sendirinya, tanpa dikasih obat atau

Kambing Jantan (Monolog & Adelaide Sky)

Film Kambing Jantan garapan Rudi Soedjarwo dan kawan-kawan ini seperti menghipnotisku dari awal sampai akhir cerita. Kisahnya yang ringan bernuansa drama komedi bikin aku untuk sesaat ketawa lalu menangis haru. Ceritanya diambil dari tulisan blognya Raditya dika yang berdasar kisah nyata percintaan dan kehidupan dia. Salah satu bagian yang aku suka itu pas si Raditnya Dika, si pelajar bodoh itu, mutusin untuk pergi ke Melbourne daripada memenuhi permintaan pacarnya si Kebo buat pulang ke Indonesia pas di hari ulang tahun si Kebo.