Langsung ke konten utama

KULIAH MANAJEMEN KUALITAS PART 1 DAN 2

Oce, kuliah semester 3 Magister Elektro Unissula udah dimulai 2 minggu yang lalu. Liburan udah selesai (gak bisa leha-leha lagi) dan udah mulai mikirin judul thesis yang bakal aku kerjain (ini dia yang bikin pusing, doh, thesis oh thesis). Dan sekarang saatnya belajar dan me-review dari 2 kali pertemuan kuliah “Manajemen Kualitas” tiap jumat sore itu. Manajemen Kualitas???? Orang teknik kayak aku belajar manajemen lagi? Oh no!!! Sebenernya aku lebih suka kuliah yang ngitung-ngitung dan analisa perhitungan, ogah kuliah manajemen soalnya banyak hafalannya. Hiks... Moga aja gak sampe muntah pas belajar Manajemen kualitas. Mata kuliah Manajemen Kualitas diampu sama Ir. Kartono Wibowo, MM dan ibu Novi Marlyana, ST, MT. Tapi 2 minggu ini yang masuk kelas baru bu Novi doang. Pertemuan pertama cuman perkenalan dan pengantar masuk materi, belom begitu pusing... Pertemuan kedua baru deh mulai materi tentang beda kualitas jasa dan produk barang, dan nyinggung dikit soal biaya kualitas.

Jadi pada dasarnya manajemen itu terdiri dari plan, organize, do and evaluate (sama seperti yang dibuku2), sedangkan Kualitas diartikan sebagai kesesuaian antara sifat produk atau apa yang dimiliki produsen dan harapan dari konsumen. Intinya tetep ada di kepuasan konsumen (cocok karakteristik kualitas dan harga) dan produsen (sesuai standar dan biaya produksi). Sasaran manajemen kualitas adalah mengurangi kecacatan produk (kalo bisa sampe zerodefect). Kenapa mesti harus dimanajemen kualitasnya??? Tujuan akhirnya sih tetep ke continuous improvment (peningkatan berkelanjutan) di pihak produsen. Ya iya lah,, produsen kan gak mau rugi.. hehehehe..
Dalam manajemen kualitas ada istilah kesalahan konsumen dan kesalahan produsen. Gini contohnya, misalnya tukang jual buah di suatu pasar udah mencoba menyajikan 100 jeruk yang manis, dan itu bener2 dipilih kualitas yang bagus. Dari 100 jeruk, si pembeli mengambil 5 jeruk. Eh,,, entah karena apa, 5 jeruk yang diambil itu ternyata keeecccuuut semua. Mungkin bergantunng sama kualitas iman dan banyaknya dosa si pembeli juga, hahahah,, Karena si pembeli banyak dosanya, jadi semua jeruk yang diambil pada kecut. Akhirnya si pembeli menjude kalo jeruknya kecut semua, padahal disisi penjual sudah memilihkan produk terbaiknya, wkwkwkwk. Ini yang namanya “kesalahan pembeli”. Beda lagi kalo kasusnya kayak gini, Si penjual emang gak menyortir jeruknya, jadi yang manis dan kecut masih campur. Lalu ada pembeli yang milih 5 buah jeruk secara acak. Setelah dimakan semua jeruk emang manis semua. Mungkin kali ini pembelinya banyak sedekah, jadi semua jeruk yang dipilih manis. faktor lucky. hehehehe. Gara-gara jeruk yang diambil manis, si pembeli jadi percaya kalo semua jeruk manis. Ini namanya “kesalahan penjual”.
metode yang digunakan untuk manajemne kualitas :
  1. Kaizen : dikembangin sama Toyota, motto yang digunain itu 5S : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. (mengingatkan aku sama impian ke Jepang, Hiks)
2. TQM(jepang)/TQC(amerika) : Quality control, manajemen kualitas secara terpadu-pake 7 tools,
3. Six Sigma (pelopornya Motorola ) : peningkatan kualitas pake DPMO (defect per 1000 opportunities),
4. ServQual (service quality)—khusus untuk jasa. antara persepsi dan ekspektasi. –ada juga yang namanya intServQual : cabang dari servqual antar karyawan intern disuatu bagian perusahaan.
5. statistic tools,
6. cost of QUALITY
Ntar bakal dijelasin lebih lanjut soal metode manajemen kualitas, tapi mungkin pertemuan habis Mid kali, bukan sekarang..
Nah, sebenernya 15% cacat produk barasal dari karyawan yang terlibat langsung, sedangkan 85% itu bersumber dari sistem dan proses manajemen yang berlaku. Ingat prinsip gunung es, manajemen memang tidak secara langsung merusak produk, tapi gara-gara kesalahan sisitem dan proses manajemen barang jadi kadang2 rusak kualitasnya.
Tahapan manajemen kualitas
1. plan : tahu dulu standar yang berlaku ; quality planing meliputi plan dan organize
2. penjaminan kualitas : menjalankan rencana u/ menjamin proyek sudah sesuai (do). lebih ke penetapapn standar mutu.
3. Pengandalian kualitas : kontrol, monitor dan evaluasi. lebih ke kontrol ke konsumen, cek produk.
Pebedaan produk dan jasa
Produk itu bisa dijual ulang, tapi kalo jasa gak lumrah di jual ulang. Produk bisa disimpan, jasa tidak disimpan. produk bisa diukur, jasa kualitasnya susah diukur. Pada produk, bagian penjualan pisah dengan produksi, tapi nek service kan tidak bisa dipisahkan. produk bisa dipindahkan, jasa susah dipindahkan (penyedianya jasa yang bisa dipindah2, kalo jasanya susah), Produk bisa diotomasi, kalo jasa susah. dan lain2 deh,,, Satu hal yang paling penting adalah pada proses penyediaan jasa, konsumen terlibat langsung. Contohnya, pas aku lagi nyalon dan creambath, otomatis aku terlibat langsung dengan proses creambath dan potong rambut. Kalo aku sebagai konsumen susah diatur dan sering geleng-geleng, pasti juga pengaruh sama hasil potongannya. Bisa-bisa nggak rapi potongannya. heheheh. Nah, ini yang bikin analisa manajemen kualitas jasa beda sama kualitas produk.
Nah, disela-sela kuliah kita sempet bahas soal pola konsumtif masyarakat Indonesia. Gila,,, kenapa sih orang Indonesia banyak yang suka barang KW 2. Beda sama negara-negara lain, misal jepang (lagi-lagi jepang,, hahahah). Disana orang lebih selektif dalam memilih suatu produk, dan kualitas menjadi titik beratnya. Soal harga sih masih berperan, tapi lebih dominan ke kualitasnya. Lain dengan Indonesia, mereka lebih suka yang murah. Sebenernya harga itu dipengaruhi jenis produk yang gak ada pesaing, brand, jaminan purna jual, selera konsumen, bahan baku yang susah didapat. Paradigma umum yang ada saat ini adalah kalo harga mahal pasti kualitas bagus.. Tapi ternyata kualitas yang tinggi tidak berarti bahwa biaya yang dibutuhkan juga tinggi. Hal ini yang menjadi topik menarik dalam pembahasan biaya kulitas dalam manajemen kualitas.
Oke, dari semua teori yang udah disampaikan, kesimpulan kuliah kemaren adalah mayoritas masyarakat Indonesia memiliki level kepuasan yang rendah, masih suka barang afkiran / Kw 2, yang penting murah. Kalo jeli, bisa tuh jadi peluang bisnis yang menjanjikan.. hahahhaha
est\
Kendal, 15 Nov 2010
21:00 WIK


Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Kendal 1

Indonesia penuh dengan keanekaragaman, termasuk keanekaragaman bahasa... Lama aku nggak tinggal di Kendal, Kelamaan di Solo bikin aku canggung sama bahasa sehari-hari di Kendal sini.. Kadang bikin aku ketawa aja kalo dengernya... Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang menurutku aneh... (huwahahahah,,, sok banget sie esti,, mentang2 lama gak di Kendal) 1. porah = luweh = yowes, terserah, ben, jar ne... 2. ngga'a = iya 3. emb-mak = emoh, gak mau.

Penyakit mata pada kura-kura

PIYUT (virut), nama kura-kura aku dan adikku. Tak kasih nama itu karena kalo makan dia lahap banget, kayak virus komputer yang namanya "virut", yang dengan lahap nyerang banyak file simpenan kita. Kita (aku dan adikku) udah merawat dia dari umur 2-3 bulanan sampai sekarang udah hampir 2,5 tahun. Udah 2 kali piyut kena penyakit mata ini, yang pertama sembuh dengan sendirinya, tanpa dikasih obat atau

Kambing Jantan (Monolog & Adelaide Sky)

Film Kambing Jantan garapan Rudi Soedjarwo dan kawan-kawan ini seperti menghipnotisku dari awal sampai akhir cerita. Kisahnya yang ringan bernuansa drama komedi bikin aku untuk sesaat ketawa lalu menangis haru. Ceritanya diambil dari tulisan blognya Raditya dika yang berdasar kisah nyata percintaan dan kehidupan dia. Salah satu bagian yang aku suka itu pas si Raditnya Dika, si pelajar bodoh itu, mutusin untuk pergi ke Melbourne daripada memenuhi permintaan pacarnya si Kebo buat pulang ke Indonesia pas di hari ulang tahun si Kebo.