Langsung ke konten utama

SUTET

Sampai sekarang masyarakat masih khawatir tinggal dibawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Ketakutan ini tampaknya berawal dari pernyataan ahli Epidemiologi bahwa SUTET dapat membangkitkan medan listrik dan medan magnet yang berpengaruh buruk terhadap kehidupan dan kesehatan manusia. Masyarakat bahkan ada yang mengeluh pusing-pusing walaupun belum dapat dibuktikan penyebabnya. Kehadiran medan listrik dan medan magnet di sekitar kehidupan manusia tidak dapat dirasakan oleh indera manusia, kecuali jika intensitasnya cukup besar dan terasa hanya bagi orang yang hipersensitif saja. Bukan hanya berpengaruh terhadap kesehatan manusia saja. Pengaruh ganguan SUTET juga dirasakan terhadap suara radio di daerah SUTET tersebut (radio interference).


PENGERTIAN SUTET

Sistem interkoneksi dan transmisi tersebut sering pula dinamakan dengan sistem Saluran Udara Tegangan (Ekstra) Tinggi yang sering disingkat dengan SUTET. Dalam sistem penyaluran energi listrik, tegangan pada saluran dibuat dengan nilai tinggi untuk menggurangi rugi-rugi daya pada saluran dan agar penyaluran daya lebih efisien. Kenaikan tegangan ini selalu memperhatikan beberapa hal seperti nilai keekonomisannya dan dampak sosial yang terjadi. Besarnya nilai tegangan ekstra tinggi (Extra High Voltgage) berbeda pada masing-masing negara. Di Indonesia nilai tegangan ekstra tinggi adalah 500 kV sampai 750 kV.
Pada sistem instalasi yang bertegangan dan berarus selalu timbul medan listrik. Tetapi medan listrik ini sudah melemah karena jaraknya cukup jauh dari sumber. Di bawah SUTR dan SUTM kuat medan magnet bervariasi antara 0,1 – 3,5 mikrotesla. Di dalam bangunan rumah, kantor, bengkel atau pabrik, medan magnet karena saluran udara ini jauh lebih lemah lagi. Diusahakan dalam pemilihan jalur SUTET tidak melintas daerah pemukiman, hutan lindung maupun cagar alam. Di beberapa daerah pemukiman yang padat mungkin tidak bisa dihindari jalur SUTET untuk melintas, tetapi baik medan listrik maupun medan magnet tidak boleh diatas ambang batas yang diperbolehkan.
Satuan untuk mengukur radiasi tegangan tinggi tidaklah sama dengan satuan untuk radiasi nuklir yang menggunakan satuan REM, singkatan Rontgen Equivalent of Man. Satuan radiasi tegangan tinggi masih menggunakan satuan Weber/meter2, yaitu satuan flux dalam sistem mks. Mengingat bahwa l Weber/m2 sama dengan 104 gauss, sedangkan satuan untuk induksi magnetik telah ditentukan dengan satuan Tesla yang besarnya sama dengan 104 gauss, maka satuan radiasi tegangan tinggi dapat juga menggunakan satuan Tesla yang identik dengan Weber/m2.
Walaupun belum ada kata sepakat untuk menentukan batas aman bagi radiasi tegangan tinggi, namun Amerika Serikat sebagai negara industri yang banyak menggunakan jaringan tegangan tinggi, telah menetapkan batas aman sebesar 0,2 mikro Weber/m2. Sedangkan Rusia (bekas Uni Sovyet) menetapkan batas aman radiasi tegangan tinggi dengan faktor 1000 lebih rendah dari yang telah ditetapkan Amerika Serikat. Adanya perbedaan penetapan batas aman ini disebabkan karena penelitian mengenai dampak radiasi tegangan tinggi terhadap manusia masih belum selesai dan masih terus dilakukan. Di Indonesia sendiri belum ada kesepakatan resmi mengenai batas ambang radiasi tegangan tinggi yang diperbolehkan.

PENGARUH SUTET

Banyak kontroversi yang terjadi tentang dampak SUTET terhadap kesehatan dan kehidupan manusia yang tinggal di sekitar daerah SUTET. Kepala Dinas Humas PLN Abbas Thaha menunjukkan serangkaian temuan lain–baik yang dilakukan PLN, Departemen Kesehatan, Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB)–yang menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik dari SUTET dan SUTT masih di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh WHO. Abbas, seperti dikutip Kompas, memaparkan hasil temuan tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI dan ITB di Jawa Barat pada tahun 1995, yang menemukan medan magnet di dalam rumah maksimum 80 volt /meter dan di lapangan terbuka 2.770 volt/meter. Ini masih jauh di bawah ambang batas aman yang dipatok WHO pada 5.000 volt/meter. Tim juga menemukan, medan magnet di dalam rumah 2,25 mG dan di luar rumah 2,29 mG. Padahal angka batas yang dipasang WHO adalah 10 mG. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan diturunkan dari nilai kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik (E) yang tidak terganggu dan rapat fluks magnetik (B). Gampangnya misalnya saja suatu medan listrik yang homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan menginduksi rapat arus efektif kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh daerah kepada atau batang tubuh manusia (Berhardt, 1985 dan Kaune & Forsythe, 1985). Suatu rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan menginduksi rapat arus efektif sekitar 1 mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan tubuh yang berjejari 10 cm. UNEP, WHO dan IRPA pada tahun 1987 mengeluarkan suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap efek-efek biologis yang ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan medan magnet pada frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut : antara 1 dan 10 mA/m2 tidak menimbulkan efek biologis yang berarti, antara 10 dan 100 mA/m2 menimbulkan efek biologis yang terbukti termasuk efek pada sistem penglihatan dan syaraf, antara 100 dan 1000 mA/m2 menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap kesehatan dan, di atas 1000 mA/m2 dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung (bahaya akut terhadap kesehatan).


Medan Listrik di bawah jaringan SUTET secara garis besar dapat menimbulkan beberapa hal, antara lain :
1. Menimbulkan suara/bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan penghantar (konduktor) yang kadang disertai cahaya keunguan yang biasa disebut korona. Korona terjadi bila dua penghantar yang sejajar dengan penampang yang relatif kecil (dibandingkan dengan jarak antara dua penghantar tersebut) diberi tegangan bolak-baik. Bila tegangan terus dinaikan, maka karakteristiknya makin terlihat hingga terjadi kegagalan isolasi. Korona menyebabkan panas dan dalam kondisi lembab korona dapat menyebabkan korosi pada penghantar.
2. Bulu/rambut berdiri pada bagian badan yang terpajan akibat gaya tarik medan listrik yang kecil,
3. Lampu neon dan tes-pen dapat menyala tetapi redup, akibat mudahnya gas neon di dalam tabung lampu dan tes-pen terionisasi,
4. Kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantar listrik (seperti atap seng, pagar besi, kawat jemuran dan badan mobil).
5. Gangguan Radio (Radio Interference) adalah faktor yang membatasi pilihan penghantar untuk suatu tegangan tertentu. Karakteristik radio interferensi pada suatu jaringan transmisi masih banyak belum diketahui, sehingga penyelidikan ini masih terus dilakukan. Gangguan radio merupakan fungsi dari tegangan yang mempunyai karakteristik yang naik secara lambat terhadap kenaikan tegangan sampai tegangan mendekati tegangan minimum dimana korona mulai nampak. Medan radio interferensi dari sebuah kawat transmisi berbanding terbalik dengan frekwensi radio yang diukur. Oleh karena itu, penyiaran pada frekwensi tinggi sedikit sekali terpengaruh oleh interferensi radio yang ditimbulkan. Jaringan komunnikasi yang mungkin terpengaruh adalah jaringan komunikasi SOS di kapal, komunikasi polisi, dll. Untuk itu, perencanaan pamasangan SUTET mesti memperhatikan aspek radio interferensi.
6. Gangguan terhadap kesehatan manusia masih memerlukan studi yang lebih detail lagi. Memang ada pangaruh antara medan magnet dengan reaksi fisika yang terjadi pada sel manusia. Perkembangan ilmu fisika dalam “The Law of Universe” membuat terobosan baru dalam tingkat terkecil dari tubuh kita. Kalau dulu di sebut sel tetapi ternyata terdapat yang lebih kecil lagi yaitu inti sel. Terdapat perbedaan dalam ilmu kedokteran bahwa dulu reaksi enzimatik atau hormon menentukan proses biologi tetapi dalam perkembangan terakhir ilmu fisika memegang peranan karena tiap inti atom mempunyai frekuensi tertentu yang ternyata membuktikan bahwa reaksi fisika mendahului reaksi kimia dalam tubuh. Jadi, radio frekuensi sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme tubuh. Mutasi genetik adalah mutasi spontan atau bisa kesalahan dalam pencetak kode protein yang terjadi di inti sel. Hal ini mengakibatkan terjadinya kanker. Sehingga dapat dikatakan bila suatu benda memiliki radio frekuensi dan panjang gelombang yang tepat maka akan dapat merangsang timbulnya mutasi sel. SUNTET memiliki arus dan tegangan besar sehingga seperti hukum Faraday, apabila ada arus, arah arus dan besar arus sehingga efek elektromagnetik yang terjadi sangat luas. Penduduk tinggal dalam lembah elektromagnetik yang kuat mungkin dapat memicu efek mutasi karena frekuensi tegangan kita sering naik turun (tidak stabil). Namun masih ada hal lain yang berpengaruh besar dalam mutasi genetik makhluk hidup dibanding efek elektromagnetik yaitu masalah bahan sintesis yang dikonsumsi manusia. Hal ini jauh lebih berperan dalam proses mutasi sel. Selain itu dampak medan magnet dapat terlihat setelah radiasi berjalan 5-10 tahun. Hal ini yang membuat penelitian yang ada selama ini belum bisa menunjukan pengaruh medan magnet terhadap proses mutasi sel secara valid.
1. DAFTAR PUSTAKA:
Arismunandar, 1990, Teknik Tegangan Tinggi, PT. Pradnya Paramita, Jakarta,1990.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Kendal 1

Indonesia penuh dengan keanekaragaman, termasuk keanekaragaman bahasa... Lama aku nggak tinggal di Kendal, Kelamaan di Solo bikin aku canggung sama bahasa sehari-hari di Kendal sini.. Kadang bikin aku ketawa aja kalo dengernya... Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang menurutku aneh... (huwahahahah,,, sok banget sie esti,, mentang2 lama gak di Kendal) 1. porah = luweh = yowes, terserah, ben, jar ne... 2. ngga'a = iya 3. emb-mak = emoh, gak mau.

Penyakit mata pada kura-kura

PIYUT (virut), nama kura-kura aku dan adikku. Tak kasih nama itu karena kalo makan dia lahap banget, kayak virus komputer yang namanya "virut", yang dengan lahap nyerang banyak file simpenan kita. Kita (aku dan adikku) udah merawat dia dari umur 2-3 bulanan sampai sekarang udah hampir 2,5 tahun. Udah 2 kali piyut kena penyakit mata ini, yang pertama sembuh dengan sendirinya, tanpa dikasih obat atau

Kambing Jantan (Monolog & Adelaide Sky)

Film Kambing Jantan garapan Rudi Soedjarwo dan kawan-kawan ini seperti menghipnotisku dari awal sampai akhir cerita. Kisahnya yang ringan bernuansa drama komedi bikin aku untuk sesaat ketawa lalu menangis haru. Ceritanya diambil dari tulisan blognya Raditya dika yang berdasar kisah nyata percintaan dan kehidupan dia. Salah satu bagian yang aku suka itu pas si Raditnya Dika, si pelajar bodoh itu, mutusin untuk pergi ke Melbourne daripada memenuhi permintaan pacarnya si Kebo buat pulang ke Indonesia pas di hari ulang tahun si Kebo.