Langsung ke konten utama

sedih tidak harus nangis kan?

Dari kecil mama udah ngajari aku buat nggak cengeng. Dulu pas aku masih kecil, tiap aku jatuh mama selalu bilang "jangan nangis, kan gak berdarah, kalo berdarah kamu boleh nangis, tapi kalo enggak nggak usah nangis".  Kata-kata itu aku inget terus sampe sekarang.

Sekarang pas aku udah besar, aku jadi orang yang pantang nangis kalo enggak berdarah. pas nonton film, pas denger lagu mellow, pas eyangku meninggal, pas aku putus sama pacar, pas aku kehilangan HP, pas aku kangen sama orang, pas suasana sesedih apapun, aku usahakan agar aku nggak nagis.
Pas Eyang ku meninggal, Yang Ti, Yang Kung, Yang Ju, meninggal diwaktu yang berdekatan. Pas pemakamannya aku nggak nangis. Malah aku ketawa-ketawa bareng temen-temen. Bareng mbambung, dedi, palu, umar, dll. Bukan aku nggak berkabung, bukan karena aku nggak sedih. Justru aku teramat sedih hingga aku malu untuk mengakuinya. Aku terlalu malu untuk mengungkapan kesedihan yang teramat sangat saat itu. 
Saat aku kangen rumah, aku juga nggak nangis. Padahal tahu sendiri kan gimana rasanya kalo pas lagi ngekost trus jatuh sakit, parah, nggak ada yang ngurusin, kangen bubur buatan mama, kangen dipijitin dan dikelonin ma babe,,, Aku juga nggak nangis..
Pas aku sedih gara-gara ditinggal sosok yang aku sayang, aku juga nggak nangis. Aku sibukin diri sama temen-temen lainnya. Mencoba memahami semua dari sudut pandang yang fun. Dan yang penting tanpa tangisan.
Orang-orang pasti pada mikir, esti itu orang yang nggak pernah nangis dan selalu fun. Kayaknya dia udah mati rasa,,, hehehhhehe.... (maybe)
Kadang aku pingin seperti mereka, yang bisa nangis los kayak di telenovela, sampe misek-misek. Tapi aku nggak bisa. hehehe. Enak kali ya bisa kayak gitu, nangis lepas, penuh ekspresi, kemudian clear, nggak ada sisa sedih di hati..
Menurutku perasaan sedih karena kehilangan sesuatu yang indah dan bahagia adalah wajar. Dan aku pikir sedih itu adalah salah satu cara untuk bersyukur. Karena dengan ekspresi sedih, kita bisa memberi tahu Tuhan bahwa aku sadar akan nikmat indah yang kini telah kau ambil lagi. Semua berasal dariMu dan kembali padaMu.

Biarlah Allah yang tahu bagaimana sedihnya aku saat ini, aku nggak perlu nangis kan biar Allah tahu apa yang aku rasa sekarang. ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Kendal 1

Indonesia penuh dengan keanekaragaman, termasuk keanekaragaman bahasa... Lama aku nggak tinggal di Kendal, Kelamaan di Solo bikin aku canggung sama bahasa sehari-hari di Kendal sini.. Kadang bikin aku ketawa aja kalo dengernya... Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang menurutku aneh... (huwahahahah,,, sok banget sie esti,, mentang2 lama gak di Kendal) 1. porah = luweh = yowes, terserah, ben, jar ne... 2. ngga'a = iya 3. emb-mak = emoh, gak mau.

Penyakit mata pada kura-kura

PIYUT (virut), nama kura-kura aku dan adikku. Tak kasih nama itu karena kalo makan dia lahap banget, kayak virus komputer yang namanya "virut", yang dengan lahap nyerang banyak file simpenan kita. Kita (aku dan adikku) udah merawat dia dari umur 2-3 bulanan sampai sekarang udah hampir 2,5 tahun. Udah 2 kali piyut kena penyakit mata ini, yang pertama sembuh dengan sendirinya, tanpa dikasih obat atau

Kambing Jantan (Monolog & Adelaide Sky)

Film Kambing Jantan garapan Rudi Soedjarwo dan kawan-kawan ini seperti menghipnotisku dari awal sampai akhir cerita. Kisahnya yang ringan bernuansa drama komedi bikin aku untuk sesaat ketawa lalu menangis haru. Ceritanya diambil dari tulisan blognya Raditya dika yang berdasar kisah nyata percintaan dan kehidupan dia. Salah satu bagian yang aku suka itu pas si Raditnya Dika, si pelajar bodoh itu, mutusin untuk pergi ke Melbourne daripada memenuhi permintaan pacarnya si Kebo buat pulang ke Indonesia pas di hari ulang tahun si Kebo.