Langsung ke konten utama

Sehari sebelum pergi

Innalillahi wa innaillahi rojiun...
Telah meninggal dengan tenang Ikan koki jambul berjuluk si Putih pada hari ini, Kamis tanggal 11 Juni 2013 jam 17:00 wib. Si Putih diadopsi keluarga kami 2 tahun yang lalu. Yup, 2 tahun lebih dia ikut mengisi hari-hari keluarga kami.
Gue yang pertama kali tahu kalau si Putih meninggal. Putih meninggal karena sakit. Kemungkinan besar dia meninggal saat listrik mati mendadak. Seperti biasanya, koki selalu stres kalo air aquarium kotor, gak ada gelembung udara/oksigen, dan air terlalu hangat. Pas listrik mati tadi, otomatis gelembung oksigennya nggak fungsi. Mungkin itu pemicunya, dia kaget pas tiba-tiba lampu dan gelembung udara akuarium mati. Ditambah lagi sakitnya yang memang udah parah banget.
Memang sudah 3 bulan lebih Putih sakit. Badannya nggak bisa mengapung. Berenangpun susah. Nyungslep mulu ke dasar akuarium. Ndekem di situ dan nggak pindah-pindah. Sirip depannya mritili, jambulnya menggelembung, dadanya juga bengkak. Badannya memar merah-merah. Selama itu dia juga gak bisa makan. Hanya dapet sari-sari makanan dari air. Cuma bisa mangap-mangap, hap, hap, hap. Miris ngeliatnya. Pasti sangat menderita hidup seperti itu. Ibarat orang, mungkin dia kena stroke.
Sehari sebelumnya, setelah solat tarawih, sekitar jam setengah sembilan, gue nyantai di depan aquarium. Mencoba mengamati dia lebih rinci. Dan,,, tiba-tiba hati nggregel sendiri. Pingin nangis. Dan doaku saat itu cuma satu, Ya Allah mudahkanlah hidupnya, angkat sakitnya atau biarkan dia meninggal Ya Allah. Nggak tega liat dia mangap-mangap lemes gitu. Gue nangis di depan aquarium. Mungkin lebih mudah jika Allah mengambil nyawanya, tidak membiarkan dia dalam ketidakberdayaan terlalu lama.
Gue liatin detail tubuhnya lagi, nafasnya yg tersengal-sengal. Gue liat ada luka kareka tertusuk rumput plastik aksesoris aquarium. Gue sempet geser dia ke tempat yang jauh dari mainan plastik yang bisa ngelukain badannya. Sebelum tidur, gue sempetin doa sekali lagi. Berharap penderitaannya segera berakhir.
Akhirnya hari ini Allah SWT menjawab doa gue. Putih telah berpulang. Dan kami sekeluarga masih setia mengenangnya sampai saat ini. Gue inget hari dimana gue beli dia di toko ikan Flamboyan, gue yang milih dia diantara puluhan ikan lainnya. Ingat juga tiap pagi sore kita gantian ngasih makan dia. Inget waktu dia masih sehat, berenang dengan cantik sama si Merah, dengan sirip yang mirip selendang. Inget pas gue lagi stres gue bisa ngobrol sama Putih dan Merah. Hehe,, semua kenangan manis.
Gue berharap bisa ketemu lagi si Putih besok di surga Allah. Kumpul sekeluarga, bersama semua yang kita cintai di dunia... Aamiin...
:::**:::Turut berduka, kami yang ditinggalkan, Keluarga besar Lukito :
Babe, Mami, Cahyo, Piyut, Kucing komplek yang sering diem-deim masuk rumah dan liatin aquarium, Cemplon dan Cempluk..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Kendal 1

Indonesia penuh dengan keanekaragaman, termasuk keanekaragaman bahasa... Lama aku nggak tinggal di Kendal, Kelamaan di Solo bikin aku canggung sama bahasa sehari-hari di Kendal sini.. Kadang bikin aku ketawa aja kalo dengernya... Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang menurutku aneh... (huwahahahah,,, sok banget sie esti,, mentang2 lama gak di Kendal) 1. porah = luweh = yowes, terserah, ben, jar ne... 2. ngga'a = iya 3. emb-mak = emoh, gak mau.

Penyakit mata pada kura-kura

PIYUT (virut), nama kura-kura aku dan adikku. Tak kasih nama itu karena kalo makan dia lahap banget, kayak virus komputer yang namanya "virut", yang dengan lahap nyerang banyak file simpenan kita. Kita (aku dan adikku) udah merawat dia dari umur 2-3 bulanan sampai sekarang udah hampir 2,5 tahun. Udah 2 kali piyut kena penyakit mata ini, yang pertama sembuh dengan sendirinya, tanpa dikasih obat atau

Kambing Jantan (Monolog & Adelaide Sky)

Film Kambing Jantan garapan Rudi Soedjarwo dan kawan-kawan ini seperti menghipnotisku dari awal sampai akhir cerita. Kisahnya yang ringan bernuansa drama komedi bikin aku untuk sesaat ketawa lalu menangis haru. Ceritanya diambil dari tulisan blognya Raditya dika yang berdasar kisah nyata percintaan dan kehidupan dia. Salah satu bagian yang aku suka itu pas si Raditnya Dika, si pelajar bodoh itu, mutusin untuk pergi ke Melbourne daripada memenuhi permintaan pacarnya si Kebo buat pulang ke Indonesia pas di hari ulang tahun si Kebo.