Langsung ke konten utama

Meracau dini hari


Beberapa bulan lalu, aku baca di group alumni TE 06. Banyak temenku yang udah sukses. Kerja di pabrik dengan penghasilan 2,3,4, bahkan kalo dihitung sama uang lembur dan bonusnya bisa 10 kali lipat dari gaji yang gue terima sekarang. Gue ikut seneng dengernya. Temen-temen gue bisa cepet kaya. (jangan lupa bagi2 ane yaw..)
Beberapa minggu yang lalu Gondez SMS gue. Dia minta doa dari semua temen-temen perihal tes seleksi pegawai Indopower. Bukan hanya Gondez yang ikut, ada 4orang lagi yang lolos seleksi tahap akhir.Gue doain moga mereka dia bisa lolos.
Kemarin aku liat salah satu foto di FB temen SMA ku yang baru saja bergabung dengan PLN. Dia majang foto dengan background layar monitoring scada di P2B Jateng DIY bersama temen-temen satu timnya. Foto yang keren, yang setidaknya sedikit membuat gue ngiri.
Dini hari ini, gue jadi mikir sesuatu.........
Temen-temen gue sekarang pada sukses. Mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang menurut gue keren. Gue selalu memimpikan bisa bekerja sesuai dengan bidang gue, entah masuk PLN, Indopower, atau dipabrik jadi supervisor, atau jadi dosen/guru elektro ketenagaan. Gue selalu inget pengalaman magang 2 bulan di APJ Surakarta yang bener-bener inspiring banget. Gue inget pas bantuin jaga dispatch, inget pas lagi gangguan, inget pas lagi perbaikan GI palur. Asiiikkk banget kerja ginian...
Tapi kenyataan gue masih disini ajah. Masih di Kendal, daerah lokal, kota kecil, yang tiap hari monoton. Menjadi seorang admin mikro dengan penghasilan sedikit diatas UMR. Nggak ada kabel, nggak ada perkakas tukang, nggak ada hitungan daya. Adanya cuma akad, pencairan, rekap, dan harus berkutat dengan dokumen segepok yang makin lama makin menumpuk.
Gue pingin kayak mereka, temen-temen yang tadi gue ceritain, yang sukses bekerja sesuai bidangnya.
Tapi,,, gue jadi mikir, apa sebenernya yang gue cari didunia ini??? Bukan hanya kepuasan semata yang pasti. Tapi lebih ke keridhoan dalam menjalani hidup dan berusaha bertahan untuk hidup lebih baik. Mungkin Allah baru mempercayakan posisi ini ke gue, bukan posisi seperti mereka.
Posisi sekarang juga nggak jelek-jelek amat. Setidaknya posisi gue sekarang kerjaannya gampang. Cuma butuh lulus MS office, beginer aja udah cukup, nggak perlu yang expert. Bisa mailmerge, ngetik cepet. Ketrampilan sepele lah. Gaji yang gue terima juga setidaknya cukup, gue juga masih bisa nabung sedikit-sedikit. Yang lebih enak lagi, gue bisa deket sama ortu gue yang makin lama makin tua. Belom lagi ada siraman rohani dan belajar ngaji di kantor gue, yang belom tentu di kantor mereka ada.
Tapi apa nggak sayang, gue yang udah sekolah tinggi-tinggi, punya ketrampilan khusus yang nggak semua orang punya, cuman jadi admin yang cukup bekerja dengan MS office. Kalo cuma itu doang, mending lulus SMA gue kerja aja. Masak sih HRD gue nggak bisa liat potensi gue yang segini besar. Tetep, suatu saat gue pingin jadi seperti mereka. Setidaknya gue harus jadi tenaga ahli, bukan cuma jongos. Gue harus cepet lulus S2 dan mulai nglamar-nglamar lagi sebelum umur gue nggak cukup lagi buat nglamar sebagai fresh graduate.

20 Juni 2012
04:33 wik
kamar bawah omah wetan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Kendal 1

Indonesia penuh dengan keanekaragaman, termasuk keanekaragaman bahasa... Lama aku nggak tinggal di Kendal, Kelamaan di Solo bikin aku canggung sama bahasa sehari-hari di Kendal sini.. Kadang bikin aku ketawa aja kalo dengernya... Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang menurutku aneh... (huwahahahah,,, sok banget sie esti,, mentang2 lama gak di Kendal) 1. porah = luweh = yowes, terserah, ben, jar ne... 2. ngga'a = iya 3. emb-mak = emoh, gak mau.

Penyakit mata pada kura-kura

PIYUT (virut), nama kura-kura aku dan adikku. Tak kasih nama itu karena kalo makan dia lahap banget, kayak virus komputer yang namanya "virut", yang dengan lahap nyerang banyak file simpenan kita. Kita (aku dan adikku) udah merawat dia dari umur 2-3 bulanan sampai sekarang udah hampir 2,5 tahun. Udah 2 kali piyut kena penyakit mata ini, yang pertama sembuh dengan sendirinya, tanpa dikasih obat atau

Kambing Jantan (Monolog & Adelaide Sky)

Film Kambing Jantan garapan Rudi Soedjarwo dan kawan-kawan ini seperti menghipnotisku dari awal sampai akhir cerita. Kisahnya yang ringan bernuansa drama komedi bikin aku untuk sesaat ketawa lalu menangis haru. Ceritanya diambil dari tulisan blognya Raditya dika yang berdasar kisah nyata percintaan dan kehidupan dia. Salah satu bagian yang aku suka itu pas si Raditnya Dika, si pelajar bodoh itu, mutusin untuk pergi ke Melbourne daripada memenuhi permintaan pacarnya si Kebo buat pulang ke Indonesia pas di hari ulang tahun si Kebo.