Langsung ke konten utama

Cantik

Setiap wanita itu cantik, dan kecantikan itu memancar dengan caranya sendiri...
Kalimat itu yang ada dipikiran gue dari kemarin pas mau berangkat ke kantor, sampai sekarang. Nggak tau jelasnya terinspirasi dari mana, tapi sepertinya gara-gara comment si Ika di FB kemarin. Atau salah satu alinea di bukunya bang Fadh yang judulnya Hidup 'Berawal dari Mimpi', tapi aku lupa part yang mana. Yang gue lakuin kemarin saah. Gue baca buku itu dari jam 8 sampe tengah malam, langsung kelar. Hehehe. Baca bukunya Bang Fadh emang nggak boleh kesusu. Harus dihayati biar bumbunya ngresep. Gak bisa sistem SKS, dikebut semalam harus kelar seperti pas baca bukunya Bang Dika. Bukunya Bang Fadh bagus lho, inspiratif. Mungkin setelah ini gue bakal bikin postingan review bukunya, itupun kalo nggak ketunda gara-gara tesis. Haduw, tiba-tiba kepala pusing kalo inget tesis. ZzzzzzZ...


Gue yang nylempit jadi kelihatan 5X lebih langsing daripada biasanya
Dari kiri ke kanan:
Dek Fitri, Mbak Anti, Mbak Dian, Esti, Mbak Arina, Mbak Dian Fit, Mbak Widi


Back to the topic, cantik...
Cantik emang relatif. Berawal dari sensor mata yang memandang dan melakukan rekam jejak, kemudian hati sebagai penggerak motorik, lalu dieksekusi dengan ragam pembanding oleh otak. Setelah itu baru ada komentar 'tidak cantik, agak cantik, cantik, cantik sekali' (hahay, jadi inget fuzzy logic) atau ekspresi lainnya untuk menggambarkan level kecantikan.
Udah jadi otoritas otak sebagai eksekutor untuk mejudge seseorang itu cantik atau tidak. Otak bisa memilih beragam varian pembanding, misalnya dibandingkan dari raut wajah, perilaku, bentuk tubuh, dan yang lainya secara lebih kompleks. Menurut gue, dari sinilah asal muasal adanya inner beauty dan outner beauty. Semua disesuaikan dengan pembandingnya. Cantik itu relatif. Karena kecantikan itu akan terpancar dengan caranya sendiri. Tergantung yang mengeksekusi.
So, pertanyaannya adalah...
Apakah gue cantik?
Hahahahaha.....
Jawabanya balik lagi ke pernyataan paling atas, 'semua wanita itu cantik'. Meskipun gue sedikit over weigth, item, pendek, tapi gue tetep cantik.
So, Pede lah dengan apa yang kalian miliki...
Hahahahahahah......


Lagi narsis di kantor, harap maklum...
Dikursi dari kiri ke kanan : Mbak Dian fit, Mbak Anti
Berdidri dari kiri ke kanan : Mbak Arina, Gue, Mbak Yessy..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Kendal 1

Indonesia penuh dengan keanekaragaman, termasuk keanekaragaman bahasa... Lama aku nggak tinggal di Kendal, Kelamaan di Solo bikin aku canggung sama bahasa sehari-hari di Kendal sini.. Kadang bikin aku ketawa aja kalo dengernya... Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang menurutku aneh... (huwahahahah,,, sok banget sie esti,, mentang2 lama gak di Kendal) 1. porah = luweh = yowes, terserah, ben, jar ne... 2. ngga'a = iya 3. emb-mak = emoh, gak mau.

Penyakit mata pada kura-kura

PIYUT (virut), nama kura-kura aku dan adikku. Tak kasih nama itu karena kalo makan dia lahap banget, kayak virus komputer yang namanya "virut", yang dengan lahap nyerang banyak file simpenan kita. Kita (aku dan adikku) udah merawat dia dari umur 2-3 bulanan sampai sekarang udah hampir 2,5 tahun. Udah 2 kali piyut kena penyakit mata ini, yang pertama sembuh dengan sendirinya, tanpa dikasih obat atau

Kambing Jantan (Monolog & Adelaide Sky)

Film Kambing Jantan garapan Rudi Soedjarwo dan kawan-kawan ini seperti menghipnotisku dari awal sampai akhir cerita. Kisahnya yang ringan bernuansa drama komedi bikin aku untuk sesaat ketawa lalu menangis haru. Ceritanya diambil dari tulisan blognya Raditya dika yang berdasar kisah nyata percintaan dan kehidupan dia. Salah satu bagian yang aku suka itu pas si Raditnya Dika, si pelajar bodoh itu, mutusin untuk pergi ke Melbourne daripada memenuhi permintaan pacarnya si Kebo buat pulang ke Indonesia pas di hari ulang tahun si Kebo.