Bang Dika pernah nulis di buku Marmut Merah Jambu kayak gini:
"Gue menyebut ini semua sebagai cosmological co-incidence, atau kebetulan kosmos, kebetulan yang dirancang oleh alam semesta. Semesta telah mengatur pertemuan kita. Lebih jauh lagi, gue nggak percaya pada kebetulan, gue lebih percaya pada pertemuan yang direncanakan diam-diam. Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah digambarkan. Dan masing-masing dari kita, kalau diijinkan, akan saling bersinggungan."
Yup, sebuah kebetulan kosmos yang sebenarnya sudah dirancang sedemikian rupa dan sempurna.
Aku nggak pernah minta bisa masuk elektro, tapi garis hidupku ternyata dielektro, bersinggungan sama umar, dedi, mbambung, risa, ratna dan temen-temen elektro lainnya. Aku nggak pernah minta untuk bisa ketemu sama mas heng, bahkan sebelumnya aku nggak tau siapa dia, tapi garis hidup kita memang ditakdirkan untuk sempat bersinggungan. Setahun yang lalu aku juga nggak pernah tau kok bisa tiba-tiba ketemu lagi sama dudul, padahal dulunya nggak pernah kepikiran sama sekali.
Kalau dibilang ini kebetulan yang ternyata sudah dirancang sedemikian rupa oleh alam, lalu aku bisa apa untuk menghindarinya....
Komentar
Posting Komentar