Masih dari catetan jadul yang semalam ku baca2 lagi,,,
kalo yang ini ditulis sehari setelah Musyker 14 berakhir...
kalo yang ini ditulis sehari setelah Musyker 14 berakhir...
Cekidottt yee,,,
----
selama setahun ini aku belum pernah melihat dia seperti itu. selama ini hanya sebuah ketegaran dan kecerdikan yang tersirat dalam wajahnnya yang cuakep itu. bahkan dalam situasi setegang apapun, dalam situasi sesedih apapun, dan dalam situasi se-ekstrim apapun, dia tidak pernah terlihat seperti ini. yang tampak hanya segores kekhawatiran yang dibalut dengan rasa humoris yang membuat orang disekelilingnya tetap merasa nyaman ada didekatnya saat situasi segenting apapun.
dia juga bukan tipe orang yang cengeng, yang gampang menitikan air mata sambil berbicara dengan suara yang nyaris tak dapat didengar karena menahan sesak seperti kejadian semalam. itu bukan dia banget...
tapi kali ini ternyata aku yang salah, aku yang belum terlalu mengenal dia. ternyata dia selemah itu. ternyata dia serapuh itu. hingga saat dia sendirian, itulah saat-saat dia paling menderita. padahal,,, aku tak jarang meninggalkan dia sendirian dalam memecahkan masalah. aku sangat merasa berdosa.
kejadian mbambung menangis ini membuat aku sadar bahwa bagaimanapun dia tetaplah seorang mbambung yang sama seperti aku dan orang lainya.
dan satu-satunya moment dimana dia memperlihatkan sisi lemahnya itu adalah di moment serah terima jabatan ketua KMTE 2008/2009 ke ketua KMTE 2009/2010, pada saat sesi permohonan maaf atas semua kesalahan yang telah dibuat selama setahun ini. saat inilah detik-detik dia melepaskan jabatannya, jabatan yang sudah dibebankan kepadanya selama 1 tahun.
mbambung, jika selama ini aku diam, itu bukan karena aku tidak respect sama kamu. aku minta maaf atas semua kelakuanku yang sering bikin kamu jengkel. aku minta maaf jika saat kamu suruh aku gak bisa cekat-ceket. aku minta maaf jika aku sering ninggalin kamu dan membiarkan kamu memecahkan persoalan dan mengerjakan semua beban ini sendirian. sungguh, saat ini aku benar-benar menyesal sudah sering meninggalkanmu sendirian.
aku akan selalu ingat saat-saat kamu meyakinkan aku bahwa aku bisa menjadi seorang sekum yang baik. aku akan selalu ingat saat-saat kamu meyakinkan tim kita bahwa kita pasti bisa. aku akan selalu ingat saat kamu tetap memberi ku semangat kala aku sendiripun sudah pesimis dengan kemampuanku.aku akan selalu ingat saat kamu meyakinkan aku untuk 'tetap disini'.
ijinkan aku mengatakan bahwa...
aku sangat bangga mempunyai seorang atasan langsung sepertimu.
aku sangat bangga pernah menjadi sekum mu.
aku sangat bangga bisa mengenal orang sepertimu.
maafkan aku yang kadang kurang mengerti keadaanmu.
terimakasih untuk setiap hari yang telah terlewati bersama, ini akan menjadi cerita indah untuk anak-cucuku kelak.
hari ini aku melihat dia menangis, dan aku tidak akan biarkan dia menangis lagi.
30 desember 2009
kamarku, manahan, solo
16:39 wib.
dipersembahkan khusus untuk mbambung dan teman2 KMTE.
pramesti kusumaningtyas
Komentar
Posting Komentar