Take over (TO) alias tekling alias ambil alih alias nikung...
Cerita ini disponsori oleh obrolan apm dan aam galau ditengah panasnya So kaliwungu yang sedang dilanda mati lampu.
Secara gue anak teknik elektro, gue nggak pantang bilang mati lampu untuk menyebut pemadaman listrik. Tapi biar lebih mudah dipahami sama orang awam, sekarang gue pake istilah itu.
Ditengah panasnya suasana,mbak dian rasan-rasan kenapa akhir-akhir ini nasabah kita banyak yang di TO. Semenjak gue ngantor di bank, gue jadi tau apa yang dimaksud dengan istilah take over dalam dunia perbankan. Lest me try to descript the meaning of take over. Oke, ini terjemahan bebas ala gue ya...
Take over atau disingkat TO adalah pengambil alihan hutang dari satu bank ke bank lainnya.
Contoh realnya seperti ini : si budi, ops,,, jangan pake budi, dia terlalu popular nanti. Kita ganti saja dengan si abang. Si Abang berhutang kepada bank A dengan rincian tenor x dan plafond y jaminan i. Setelah berjalan z periode, si Abang pingin pindah ke bank B. Mekanismenya seperti ini : bank B menyediakan dana sebesar nilai pelunasan di bank A. Setelah itu bank A melakukan pelunasan dan pengembalian jaminan. Kemudian jamianan dipegang bank B, dan si Abang tinggal mengangsur ke bank B lagi. Nah kayak gitu proses TO.
*pusing ya bacanya? Sama :D
Alasan kenapa nasabah minta TO macem-macem. Mulai yang hanya alasan subjektif, alasan rate angsuran yang lebih rendah, sampe alasan yang nggak masuk akal seperti 'pingin TO ajah..'. Yang pasti bank yang mengambil alih dilihat memiliki kelebihan dibanding dengan bank sebelumnya.
Entah kenapa, pas diajak rembugan sama mbak dian aku malah bayangin yang lain. Ngebayangin take over cintamu ke hatiku.. hahaha.. atau dengan kata lain nikung cinta dari belakang.. :D
Gue akan tawarin fasilitas dan kemudahan ekstra dibanding cewek inceranmu sekarang. Gue prospek sampe kamu mau TO ke hatiku. Hahaha...
Tapi setelah dipikir-pikir, nikung dari dalam juga gak bagus. Nggak enak juga lho, pekewuh. Jadi inget pas jaman kuliah dulu gue sempet ditikung. Rasane juuuhhh,,, rak mentolo, sakiiit banget. Apalagi yang nikung temen sendiri. Hiks.
Nikung menikung emang sah-sah saja dalam bermasyarakat dan berbisnis. Tapi mendingan jangan deh. Ati-ati, kalo niatnya jelek bisa kena karma..
Nikung oh nikung....
Komentar
Posting Komentar