aku masih perpaku pada layar 14’’ yang ada didepanku. melihat bulatan hijau di samping namamu pada list chatingku. lama. lama. lama. 30 detik, semenit, 3 menit, 5 menit, 15 menit,satu jam... menunggu kamu menyapaku lagi. selama detik-detik penuh harap, aku berdoa semoga ada kabar bahagia yang bisa kau bagi denganku, yang menggerakan tanganmu untuk klik namanku dan kita muali berbincang pada sebuah media yang mereka bilang chat ini. Tak ada daya untuk memulai menyapa. hanya harap agar kau berbaik hati menyapa dulu. rasa gagu dan kaku untuk memulai. ‘ harus bilang apa aku? toh semuanya sudah selesai saat itu. usai. tak ada lagi yang perlu dikabarkan. toh kamu ndak akan peduli. sama seperti sekarang, kamu ndak peduli walau kamu tahu hanya butuh satu klik untuk mencoba mengajaku bicara. semudah itu saja kamu ndak mau mencoba.’ maka hanya harap yang aku punya. semua alasan logis bertarung dengan argumen dikepalaku. Aku masih menunggu, entah sampai kapan akan ada bunyi ‘cling’ dan ...
just write what i want to write... curahan hati colongan seorang esti..