Gue hidup di
alam yang makin ganas. Dimana udara dan air bukan lagi kehidupan, mereka
berubah menjadi racun. Diam-diam dan tersembunyi, makin lama kadarnya semakin
meningkat. Udara seperti ini yang gue hirup setiap hari. Air seperti ini yang
gue nikmati setiap waktu. Lalu mau jadi apa gue? Gudang toksin berjalan??
Pelan-pelan, macam-macam penyakit bakal ada di diri gue. Batu ginjal? Ispa?
Kanker? Kalo hal ini terus-menerus terjadi, bisa dibayangkan 40 tahun mendatang
jika gue masih idup, betapa susahnya gue idup dengan pengapuran tulang, batu
ginjal, atau radang paru.
Gue hidup
dikondisi yang susah. Pangan mulai menipis karena lahan untuk menanam dan
beternak makin sempit. Bahan pangan sistesis yang sehat juga belom dijual
bebas. Kalaupun udah dijual bebas, pasti harganya mahal. Belom lagi makanan
yang ada sekarang banyak yang bikinya asal-asalan. Banyak bahan kimia berbahaya.
Sama aja bunuh diri kalo makan yang gituan... Dan susahnya lagi, gue termasuk
orang yang doyan makan. Bagaimana nasib gue kelak? Yang pasti bakal butuh
perjuangan ekstra untuk bisa kenyang dan tetep sehat.
Gue hidup
dijaman persaingan. Lapangan kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah
penduduk produktif. Semua berlomba untuk mendapat posisi yang terbaik. Pilihan
yang ada sungguh dilematis, bekerja keras dengan upah minim atau pilih
menganggur?? Pendidikan pun cuma jadi ajang formalitas. Makin banyak juga
lulusan yang cuma asal lulus. Bahkan ada yang cuma butuh gelar dan ijasah. Gimana
bisa maju kalau kaum inteleknya ternyata cuma asal-asalan? Hidup layaknya
kompetisi. Yang cerdas yang menikmati. Entah kelak gue akan masuk ke golongan
losser atau winner.
Gue hidup diera
kejahatan. Jambret, maling, tipu sana sini, pembunuhan, pemerkosaan, setiap
hari ada saja berita kekerasan di TV. Bahkan seorang panutan, pemimpin agama
dengan mudah dirayu setan. Dimana lagi tempat yang aman????
Inilah yang
terjadi pada generasi gue, generasi resah. Generasi yang memimpikan kehidupan
yang sehat, layak, murah, mudah, dan aman. Jika sampai pada generasi gue aja
kejadiannya sudah separah ini, bagaimana keadaan pada generasi selanjutnya.
Akankah mereka jadi generasi resah sekali, sangat amat resah, resah kuadrat,
resah yang melebihi resah kuadrat???? hee,, gue nggak bisa bayangin...
9 Juni 2012
08:40 WIK
Kamar
omah wetan
Komentar
Posting Komentar