Giliran Pak Kartono Wibowo yang ngajar mata kuliah ‘Manajemen Kualitas’. Bu Novi sementara off dulu,, hehehehe.... Pak Kartono itu Dekan Teknik Industri (sekarang) yang juga aktif di jasa kontraktor sipil. Kalo ditanya soal wirausaha, udah deh, gak perlu diragukan lagi. Beliau itu termasuk sesepuh dari ikatan pengusaha islam (aku lupa nama organisasinya), makanya beliau udah banyak pengalaman dibidang manajemen kualitas.
Tapi,,, pertemuan pertama dengan beliau kemarin sama sekali enggak mbahas materi kuliah. Beliau malah membahas bagaimana memotivasi diri, karena inti dari manajemen adalah kualitas SDM yang dipunyai dan komitmen dari owner. Jika pihak manajemen sudah bisa meyakinkan pegawai atas komitmen-komitmen yang diajukan, maka potensi keberhasilan dari program manajemen tersebut akan meningkat.
Awal pembahasan seperti biasa, mahasiswa ditanya apa sih itu manajemen dan beberapa pengertian lainya. Beliau memulai diskusi dengan menggambarkan bagan dari sebuah sistem dimana disitu ada input, proses, dan output. Kemudian mulai mengintrogasi kami satu-satu.
sumber gambar : google
@ input : ada 5M (man, money, machine, material, and methode) yang merupakan sumber daya yang dimiliki.
@ proses : ada Plan, Do, Organize, Control. Proses PDOC ini berputar (merupakan sebuah siklus) dan kontinu.
@ output : menggunakan prinsip BMW, EE, atau HAE. BMW artinya output suatu proses harus memperhatikan aspek biaya, mutu, waktu. EE artinya output yang dikeluarkan harus melalui proses yang efektif dan efisien, HAE artinya outputnya harus handal, aman, ekonomis. Selain itu output juga harus sesuai dengan MUTU yang ditargetkan.
Ketiga aspek tadi yang menjadi fokus-fokus dalam manajemen. Selain input, proses dan output, terkadang sebuah sistem juga ditambah dengan feedback sebagai pengukur keberhasilan dari output. Sedangkan mutu diartikan sebagai kesesuaian antara keinginan konsumen dan produk dari produsen. Jadi,,,,,Manajemen mutu adalah mengelola sumber daya untuk menghasilkan output yang sesuai dengan permintaan konsumen.
Satu lagi pelajaran yang aku dapat dikuliah kali ini, yang mungkin sepele tapi efeknya begitu terasa adalah, adanya mutu tambahan. Jadi gini konsep sederhananya,,,,
Kalau ada dua penjual kue, yang satu standar aja, jual kue bolu biasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dan yang satu lagi jual kue yang sama kualitasnya seperti penjual pertama, hanya saja ditambah dengan potongan tipis cherry diatasnya. Tentu saja konsumen akan lebih tertatik dengan kue yang ditambahkan cherry diatasnya. Inilah yang disebut strategi add value untuk memikat konsumen. Kita sebagai produsen bukan hanya menyajikan produk standar yang dibutuhkan oleh konsumen saja, tetapi juga memikirkan nilai tambah tersendiri yang dapat menarik konsumen. Dalam contoh tadi, kita bisa menambahkan irisan cherry kecil di sepotong kue yang kita jual untuk menambah kualitas kue tersebut, walaupun kue yang ada dan dibutuhkan sama konsumen adalah kue yang sebenarnya cukup dengan kue polos tanpa cherry.
Hadoh,, ternyata banyak ya pelajaran-pelajaran yang kadang simple tapi malah berguna dan aplikatif banget. Seumur-umur belajar di teknik elektro, baru pas kuliah S2 ini aku diajari strategi-strategi manajemen yang simple tapi aplikatif. Dulu pas di S1, tugas dan pembahasannya terlalu menjurus ke teknik yang ruwet, banyak rumus dan hitungan dan bikin pusing itu sih... heeheheheh....
Komentar
Posting Komentar